Mengenal Sosok di Balik Game Tiang Listrik yang Kini Viral

Yogyakarta — Game Tiang listrik  menjadi sangat populer pasca-kecelakaan mobil tunggal yang menimpa Setyo Novanto.

Hanya dua jam setelah diluncurkan pada Jumat kemarin, 17 November sekitar pukul 15.00 WIB, game tersebut telah diunduh 80 ribu kali.

 Adalah Frida Dwi (32), sosok dibalik pembuatan game Tiang Listrik. Ia bersama dengan seorang teman yang bernama Estu Galih (30) menangkap momentum ini dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah permainan digital.

Ide membuat game Tiang Listrik muncul ketika Frida melihat tiang listrik menjadi trending topic di media sosial pada Kamis malam, 16 November.

 Game Tiang Listrik dibuat dalam kurun waktu tujuh jam. Sebab, Frida mengejar target rilis menjelang akhir pekan dan tidak ingin didahului oleh pembuat game lainnya.

“Awal dirilis belum ada suara karena kami terburu-buru. Setelah dirilis baru dilakukan pembenahan seperti memasukkan suara dan bugs fixing atau memperbaiki yang error,” ujar Frida di Yogyakarta, Minggu 19 November 2017 seperti dikutip Viva News.

Frida Dwi.

Frida Dwi (Foto: Daru Waskita/Viva News).

UB, panggilan akrab Frida Dwi, ini menjelaskan pembuatan game Tiang Listrik relatif sederhana karena hanya menggunakan dua scene. UB melakukan coding dan Estu mendesain visual game.

Game Tiang Listrik hanya bisa diunduh dari smartphone yang menggunakan Android. Frida sengaja tidak membuat game Tiang Listrik untuk sistem operasi IOS karena verifikasinya membutuhkan waktu tiga hari.

“Ini game targetnya riset dan tidak bisa kelamaan menunggu untuk dirilis, keburu basi,” ujarnya. Ia juga tidak memasukkan iklan dalam game ini.

Tujuan awal membuat game Tiang Listrik untuk data riset komunitas. Jadi, UB ingin mengetahui dinamika game yang dibuat berdasarkan momentum dan mengetahui berapa lama bisa bertahan.

Riset itu akan dibagikan ke komunitas pengembang game bernama Gamelan di Yogyakarta. Kebetulan, UB merupakan salah satu pendiri komunitas itu pada 2011.

“Sebagai riset pemasaran, jadi bisa jadi acuan teman-teman komunitas yang ingin membuat game profesional tapi minim anggaran promosi,” ucap anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Sampai dengan Minggu, 19 November 2017 pukul 09.00 WIB, game Tiang Listrik sudah diunduh sebanyak 120 ribu kali. Frida juga menyebutkan sudah 20 ribu dari 60 ribu pengunduh yang menghapus game itu dari smartphone.

Game Tiang Listrik

Game Tiang Listrik besutan Frida Dwi dan Estu Galih.

Tiang Listrik bukan game pertama yang dibuat oleh Frida. Sebelumnya, Frida menangkap momentum Suster Ngesot dan iklan Mastin dengan membuat dua game itu dan menjadi viral beberapa waktu lalu.

UB memulai pekerjaan sebagai game developer sejak 2007. Lulusan D1 Jurusan Desain Grafis ini semula bekerja sebagai desainer kaus di Bali.

Frida melihat peluang yang menjanjikan menjadi game developer ketika iseng membuat game sendiri dan menjualnya. Satu tahun bertahan di Bali sebagai game developer ia memutuskan pindah ke Yogyakarta.

Keputusannya pindah setelah mengetahui di kota ini penggiat game relatif aktif dan banyak. Saat ini ada sembilan studio game di Yogyakarta yang terpantau dan ratusan game developer.(*)

Pos terkait