MEDU.ONLINE – Komplotan begal sadis yang meresahkan warga kota Palopo. Hingga memasuki pekan kedua belum juga diungkap oleh pihak kepolisian Polres Palopo.
Akibatnya, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Palopo (Germapa) melakukan demonstrasi di depan Mapolres Kota Palopk, Jumat (02/10/20).
Dalam aksinya mahasiswa menyayangkan kelambanan polisi dalam mengungkap dan menangkap pelaku yang saat ini masih menjadi misterius.
“Sehingga dengan ini, kami mendesak Kapolres untuk segera menangkap pelaku dan memperketat keamanan di Kota Palopo demi kenyamanan masyarakat Kota Palopo,” tegas Jendlap Ardy Dekal.
Seperti yang telah diberitakan media ini sebelumnya, aksi penyerangan tersebut terjadi, 19 September 2020 dengan salah satu korban penyerangan yakni Chalis (50) berharap pelaku segera ditangkap.
“Bukan hanya dipukul, motor saya juga dirusak. Semoga polisi segera menangkap pelakunya,” harapnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan Surya (60). Pedagang buah itu mengatakan pelaku yang berjumlah 5-6 orang merusak dagangan dan menganiaya dirinya.
“Saya dilempar timbangan, akibatnya tangan saya memar. Dagangan saya juga dihancurkan pelaku,” jelasnya.
Chalis dan Surya sebagian dari korban kekerasan para pelaku. Bahkan ada korban yang harus mendapat perawatan di RSUD Sawerigading lantaran ditusuk benda tajam.
Adapun Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas dalam keterangan sebelumnya menegaskan, kasus tersebut sedang ditangani serius anak buahnya.(*)