Upacara Ngaben Ternyata Bukan Cuma di Bali, di Mappedeceng 50 Jasad Dikremasi

Mappedeceng — Sebanyak 50 jasad, dengan rincian 21 orang dewasa dan 29 anak-anak, dikremasi lewat sebuah prosesi adat umat hindu, yaitu Upacara Pitra Yadnya atau biasa disebut dengan ngaben massal, Kamis (5/4) kemarin, di Desa Cendana Putih III Kecamatan Mappedeceng. Prosesi adat ini dihadiri Camat Mappedeceng Sitti Kidar beserta unsur Forkopimcam se-Kecamatan Mappedeceng.

Camat Kidar saat ditemui usai acara menyambut baik kegiatan tersebut dan sangat mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh umat hindu dalam melakukan upacara Pitra Yadnya sebagai bagian dari proses pengabenan massal yang merupakan tradisi umat hindu. “Upacara ngaben ini sangat positif mengingat diselenggarakan secara gotong-royong, sehingga biaya bisa lebih murah tanpa mengurangi nilai dan maknanya,” ucap Kidar.

Sebelumnya, Sekretaris Panitia Ngaben Massal, Gusti Ketut Swastika, mengatakan, upacara Pitra Yadnya adalah hajatan empat tahunan umat hindu yang dilakukan secara massal dalam rangka membantu umat hindu lainnya yang belum siap melakukan ngaben karena keterbatasan biaya. “Ngaben massal ini bertujuan membantu umat kami yang mungkin dari segi ekonomi mereka dianggap kurang mampu melakukannya secara pribadi, maka diadakanlah ngaben massal,” ucap Gusti.

Ia menjelaskan, ngaben adalah sebuah proses ritual umat hindu dalam rangka memproses kembalinya Panca Mahabhuta di alam besar dan mengantarkan roh ke alam Pitra dengan memutuskan keterikatannya dengan badan duniawi. Dengan memutuskan kecintaan roh dengan dunia, maka ia akan kembali pada alamnya, yakni alam Pitra. “Intinya tujuan ngaben ini adalah mempercepat proses kembalinya roh ke Yang Maha Kuasa,” pungkas Gusti (LH)

Pos terkait