Kolom Opini :
Oleh : Larshen Yunus/ Ketua Forum Jurnalis Kompas Riau Group/ Kepala Perwakilan Kantor Redaksi Provinsi Riau di (www.mediadutaonline.com)/ Ketua DPD Assosiasi Kabar Online Indonesia, Provinsi Riau/ Fungsionaris JOIN-Jurnalis Online Indonesia, DPW Provinsi Riau.
—————————————————————————
Awal tahun 2018 ini, berulang kali Saya Menghubungi Pak Suyatno, Bupati Rokan Hilir 2 (dua) Periode, Namun waktu selalu saja tidak berkenan.
Tatkala Saya hubungi beliau (H. Suyatno-red), dengan rasa penyesalan dari Bupati Rohil tersebut katakan, bahwa waktu dan jarak belum berpihak. Artinya pada saat itu Pak Suyatno tidak sedang di Kota Pekanbaru.
Yach, benar… Saya memang warga Daerah Kota Pekanbaru, yang tentunya lebih ber-Aktivitas di Ibukota Provinsi Riau ini Saja, termasuk dalam membuat janji, supaya bertemu dengan seseorang.
Bagi Saya, untuk bertemu dengan Seorang Kepala Daerah seperti Haji Suyatno, merupakan hal yang sangat sulit, oleh karena atas Kesibukannya yang sangat begitu padat.
Mantan Camat Bagan Sinembah tersebut tak Khayal sangat sulit ditemui, apalagi kalau hanya ingin bertemu di Kota Pekanbaru. Lain halnya ketika beliau memang selalu Stand By di Bumi Melayu Lancang Kuning ini. Wallahuallam…”
Melalui sambungan Seluler, Saya dan Pak Bupati Rohil sepakat untuk bertemu pada hari Minggu, 21 Januari 2018, namun atas adanya waktu yang tidak mendukung, beberapa menit kemudian, kami sepakat untuk menjadwalkan ulang pertemuan tersebut, karena pada saat itu Haji Suyatno berada di Kediaman Pribadinya, di Kawasan Jalan Pemasyarakatan, Gobah dan Saya berada di Kawasan Alam Mayang, Jalan Imam Munandar, Tangkerang Ujung.
Tentu karena atas Kesulitan Saya menemui beliau (Haji Suyatno-red) yang hanya memberikan waktu sekitar 10 menit untuk menemui beliau, sedangkan Saya dalam keadaan Menyetir Mobil sendirian dari Lokasi tersebut menuju Kediaman Pak Haji Suyatno, maka atas dasar tidak terkejarnya waktu tersebut, Situasi dan Kondisi yang tidak memungkinkan, Kamipun sepakat untuk bertemu Esok pagi harinya (22 Januari 2018).
Secara spontan Pak Haji Suyatno menawarkan untuk bertemu pada pukul 07.30 pagi dan Sayapun langsung meng-Iyakannya. Tentu kesempatan itu tidak Saya sia-siakan, Esok harinya, Senin 22 Januari 2018, pada pukul 07.00 pagi Saya sudah berada di Lobby Hotel Pangeran Pekanbaru, karena ada sesuatu hal yang mesti Saya temui terlebih dahulu, yakni Abang Ipar Saya yang ingin meminjam Mobil Saya, guna keperluan menghantarkan anaknya kesekolah.
Pada menit berikutnya, Sayapun menelepon Pak Haji Suyayno, untuk mengingatkan kembali akan janji untuk bertemu pada hari ini. secara spontan beliau mengatakan “sebentar ya, masih banyak tamu dirumah”. Berselang beberapa menit kemudian, Pak Haji Yatno pun menghubungi Saya, bahwa beliau akan siap-siap menuju Lokasi, yakni di Depan Gedung Rumah Sakit PMC Pekanbaru, tepatnya di Sebrang jalan, didepan Ruko-Ruko.
Alhasil Sayapun langsung menghubungi Orderan Grabb Car, oleh karena Mobil Saya dipinjam Saudara, tentu tidak menjadi Penghalang bagi Saya. Sesampainya Mobil Grabb tersebut, Saya langsung menuju Lokasi dimana Pak Haji Yatno menunggu. Berulang kali beliau Hubungi Saya, guna menanyakan keberadaan Saya. Namun oleh karena Kondisi jalanan yang Macet, tentu harus sabar-sabar.
Ada banyak Hikmah yang saya peroleh dari hal tersebut, seorang Haji Suyatno, Bupati Rokan Hilir yang tentunya memiliki waktu dan kesibukan yang sangat padat, namun tetep bersedia meluangkan waktu bertemu dengan Saya (Jurnalis Kompas Riau Group-red).
Sayapun sampai dengan selamat, turun dari Mobil yang Saya tumpangi (Grabb Car-red), saya langsung mengetok kaca bagian kiri Mobil Pak Haji Suyatno (Vellfire Putih-red). Spontan beliau terkejut dan sedikit mengomel “Macam Pejabat aja ya, Awak pulak yang menunggu dikau” tutur Pak Haji Yatno seraya membukakan Pintu Mobilnya yang sebelah kanan. Lalu Sayapun masuk dan Prosesi Wawancarapun dimulai.
Saya selaku Jurnalis yang sangat mematuhi Etika Jurnalistik dan Mengedepankan UU Pers, harus memberikan kesan yang Nyaman bagi Pak Haji Suyatno, selaku Bupati Rokan Hilir 2 (dua) Periode. Pertanyaan pertama Saya Lontarkan pada beliau, terkait dengan Penyelesaian masalah Pembangunan Hotel Marina, yang saat ini menjadi Gedung DPRD Kabupaten Rokan Hilir, menurut Data dan Fakta yang Saya miliki, bahwa pada saat itu Pak Haji Suyatno, semasa beliau menjabat sebagai Kabag di Pemkab Rohil sekaligus merangkap sebagai Kepala Pimpinan Proyek (Pimpro) dalam Proyek Pembangunan Hotel Marina tersebut.
Dengan Tangkas Pak Haji Suyatno menjawab, bahwa pada saat itu Ia telah berhasil menunaikan tanggung jawabnya selaku Kepala Pimpinan Proyek (Pimpro), dan lain-lain.
Pertanyaan pertama dijawabnya dengan baik, lantas Saya melontarkan Pertanyaan yang kedua, yakni yang berkaitan dengan Keikutsertaan dirinya dalam Ajang Kontestasi Pilgubri tahun 2018 ini, dimana Pak Haji Suyatno mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Riau, periode 2018-2023.
Saya bertanya, bahwa Apakah yang menjadi motivasi Bapak, sehingga rela dan penuh semangat hanya untuk menjadi seorang Wakil Gubernur, padahal jabatan Bapak saat ini sudah sangat Strategis, dalam konteks Kepemimpinan ?”.
Dengan spontan Pak Haji Yatno sapaan akrab mantan Camat Bagan Sinembah tersebut katakan, bahwa memang benar, lebih baik Saya jadi Raja-Raja kecil di Daerah, yakni menjadi seorang Bupati yang Kekuasaannya lebih Mutlak dari seorang Wakil Gubernur, namun Saya sudah Wakafkan diri ini untuk dapat lebih mengabdi bagi Riau tercinta ini.
Perlu kamu ketahui, alasan kuat bagi Saya untuk Maju pada Pilgubri tahun ini juga didasari atas Penilaian Saya pada Pak Andi Rachman (H. Arsyadjuliandi Rachman-red), beliau itu Sosok yang sangat baik, bagi Saya Pak Andi adalah orang yang sangat Luar Biasa.
“Bahkan, dalam suatu Pertemuan, apabila Saya lihat dari Wajah beliau yang kelihatannya Capek, Sayapun sudah mengerti dan menarik diri untuk bertemu sejenak” tutur Haji Suyatno.
Perlu kamu ketahui, bahwa Pak Andi Rachman itu, apabila kita ukur dengan kacamata yang Proporsional, maka sejauh ini, semasa Kepemimpinanya menjadi Gubernur Riau, maka tentunya Index Keberhasilan itu sudah sangat terlihat dengan jelas. Atas hal dan Penilaian itulah, Saya Ikhlas untuk maju bersama Pak Andi Rachman.
Singkat cerita, Sayapun melontarkan Pertanyaan yang kedua, yakni berkenaan dengan Kegiatan hari minggu kemarin (21/1/2018), dimana Kegiatan Deklarasi Andi-Yatno yang berlangsung di tengah suasana dan kondisi Jalan Diponegoro dan Gajah Mada yang berisi Kegiatan CFD (Car Free Day-red), sudah banyak di Protes oleh beberapa Kalangan.
Pasalnya Kegiatan Deklarasi tersebut telah menimbulkan Pro Kontra, yakni mencampuradukkan Kegiatan CFD dengan Ajang Politik, yaitu Deklarasi Pasangan Calon Pilgubri tahun 2018.
Mendengar Pertanyaan Saya itu, dengan Lantang Pak Yatno katakan, bahwa sepengetahuan Saya, kegiatan Deklarasi semalam itu sudah melalui beberapa tahapan.
Tentu menurut Saya, Tim-Tim kami sudah menjalankan hal yang Prosedural, Tim kami sudah mengajukan Surat izin dan yang lain sebagainya, maka dari itu terkait dengan adanya Pernyataan yang menyebutkan Kegiatan itu sudah di Politisasi, Sarat akan Kepentingan, maka Saya hanya bisa Senyum-Senyum saja” celetup Pak Haji Suyatno.
Mendengar Jawaban dari Pak Haji Suyatno, Lantas Sayapun kembali bertanya tentang simpang siur keretakan hubungan Komunikasinya dengan Pak Annas Ma’amun (Mantan Gubernur Riau dan Bupati Rokan Hilir), serta sejenak mendengarkan Curahan Hati beliau dalam Memimpin Kabupaten Rokan Hilir, semacam kilas balik terkait perjalanan masa hidupnya.
“Perlu kamu ketahui, bahwa hubungan Saya dengan Pak Annas itu baik-baik saja, sampai saat ini Komunikasi kami masih berjalan dengan baik, Kalaupun ada kamu dengar seperti itu, anggap saja hanyalah isu dan angin lalu” tegas Pak Haji Yatno.
Lantas beliaupun menjawab Pertanyaan berikutnya, bahwa dalam memimpin, Pak Haji Yatno tidak pandang bulu. Saudara, Anak maupun Menantu Saya, kalaupun ada kamu dengar yang bekerja di Jajaran Pemkab Rohil, apabila ada yang Salah, pasti akan Saya Pecat !” tegas Bupati Rokan Hilir tersebut.
Pak Haji Suyatnopun menyampaikan, bahwa ada beberapa kejadian, dimana Saudara ataupun Kemenakannya yang hanya masih berstatus Pegawai Honor di Pemkab Rohil, oleh karena Pak Yatno mendengar yang bersangkutan itu malas bekerja, alias jarang masuk, maka dengan tegas Pak Yatno memutasi yang bersangkutan.
Akhirnya, dari beberapa Jawaban atas Pertanyaan yang Saya berikan, melalui Sesi Wawancara singkat ini, Saya berkesimpulan, bahwa Pak Haji Suyatno merupakan Sosok yanv sangat Kebapakan, Ramah dan sangat Low Profile.
Perjalanan hidupnya yang dimulai dari Staff biasa di Pemkab Bengkalis, hingga Staff pula di Pemkab Rohil, lambat laun menjadi Kasi, Kasubag, Kabag, Camat, hingga Wakil Bupati, sampai pada akhirnya beliau dipercaya menjadi Bupati Rokan Hilir.
Hal-hal tersebut telah mencerminkan, bahwa Pak Yatno adalah Sosok yang sangat Luwes dan Tangguh.
Kepemimpinannya sudah cukup nyata dan terbukti dalam Membangun Kabupaten Rokan Hilir, hingga pada tahun 2018 ini, beliau Ikhtiar dan Mewakafkan diri untuk Mengabdi dalam skala yang lebih luas, yakni Membangun Provinsi Riau bersama-sama dengan Bapak Haji Arsyadjuliandi Rachman.
Sebagai seorang Jurnalis, Saya tidak berniat untuk Mendukung beliau, bahkan hal tersebut sangat bertentangan dengan Semangat Profesi Saya.
Namun, atas dasar Prinsip Pribadi, Saya hanya bisa menilai, bahwa Sosok seperti Haji Suyatno adalah Pemimpin Masa depan yang dimiliki oleh bumi melayu Lancang Kuning ini.
Pada akhirnya, Pertemuan itu ditutup dengan Foto Bersama dengan Pak Haji Suyatno, meskipun Suasananya duduk di Atas Mobil, Pak Haji Suyatnopun Masih menunjukkan Senyumannya yang khas dan renyah, Lantas Sayapun mengulang kembali, dengan berfoto Selfie dengan Bapak Haji Suyatno, sebelum keluar Mobil dan bergegas kembali ke Kantor Redaksi www.mediadutaonline.com, bahagian dari Persatuan Media Online, Kompas Riau Group. Terimakasih dan Salam Hormat, Fastabiqul Khairat – Wassalamu’alaikum Wr Wb. Takbirrr !!!
Penulis adalah Alumnus Jurusan Sosiologi, FISIP-Universitas Riau/ Peneliti Kajian-Kajian Sosial Kemasyarakatan. Email Kompas Riau Group: formappi.riau@gmail.com