MAKASSAR — Masyarakat harus merasakan daerah bermukimnya sebagai rumah yang nyaman. Sehingga, seluruh masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan hasil pembangunan. Namun, terwujudnya hal tersebut bagi masyarakat Sulsel seolah masih jauh panggang dari api.
Bakal calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid mengungkapkan, Sulsel saat ini hanya menjadi rumah bagi segelintir kalangan. Masyarakat kaya semakin kaya, sedangkan miskin tetap miskin. Hal tersebut menunjukkan terjadinya ketimpangan yang nyata bagi masyarakat Sulsel.
Fakta inilah yang mendasari niatnya bersama Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar untuk maju bertarung pada Pilgub Sulsel. “Kita punya konsepsi yang tidak ada calon lain menyamai konsep membangun di kampung. Sulsel harus menjadi rumahnya seluruh masyarakat Sulsel. Kalau sekarang, masih belum,” bebernya saat persiapan pendaftaran di KPU, Senin (8/1).
Ketua Harian Golkar ini mengungkapkan, indikator ketimpangan terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang tidak tersebar di setiap kabupaten/kota. Meskipun pertumbuhan ekonomi Sulsel berada di kisaran 7,4 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional, kata NH, pertumbuhan tersebut hanya terpusat di tiga daerah.
“Indikator pertumbuhan ekonomi hanya ada pada Makassar, Bone dan Luwu Timur. Ada kesenjangan, angka kemiskinan, pengangguran, pendapatan perkapita. Ini pertanda terjadi ketimpangan dan kesenjangan,” jelasnya.
Ketertinggalan pembangunan di daerah lain, lanjut dia, mampu teratasi melalui rumusan gagasan program NH-Aziz dalam Tri Karya Pembangunan. Pembangunan di Sulsel di bawah komando NH kelak akan berbasis infrastruktur, ekonomi kerakyatan, dan kearifan lokal.
“Tri Karya menjadi jawaban. Calon kepala daerah dan seluruh Ketua DPD II Golkar Kabupaten/Kota harus menerapkan program ini di masyarakat agar kemenangan bisa diraih bersama,” imbaunya.(*)