MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur Sulsel, Abdul Rivai Ras (Bro Rivai) mengapresiasi pencapaian Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulsel hingga melampaui pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional.
Namun, menurut Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia ini, pertumbuhan itu tidak dibarengi dengan pemerataan kesejahteraan. Akibatnya tingkat ketimpangan antara si kaya dan si miskin di provinsi yang genap berusia 348 tahun ini semakin tinggi.
“Sesuai data BPS tahun 2016 pertumbuhan ekonomi kita cukup tinggi 7,41 persen. Ini jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen. Tapi sayang sekali gini ratio kita juga tinggi mencapai 0,400. Ini menandakan pembangunan Sulsel selama ini tidak dibarengi dengan pemerataan,” kata Bro Rivai menyambut hari jadi Sulsel ke 348 tahun, Kamis (19/10/2017).
Disisi lain, selama hampir satu dekade SYL berkuasa, indeks pembangunan manusia Sulsel (69,76) belum masuk dalam 10 besar nasional. Ketimpangan pembangunan sosial dan pembangunan infrastruktur antar kabupaten/kota masih tinggi.
“Contoh fakta beberapa kabupaten yang tergolong tertinggal itu melimpah masyarakat miskinnya dan hampir seluruh jalan rayanya rusak. Padahal sebagai elemen konektivitas, kerusakan jalan itu menghambat distribusi dan pemerataan pembangunan,” keluh pelopor dan pendiri Universitas Pertahanan ini.
Untuk itu wajar bila angka kemiskinan di Sulsel masuk dalam 10 besar nasional. Bahkan masyarakat di Provinsi Papua masih lebih banyak yang sejahtera dibanding kebanyakan masyarakat Sulsel.
“Penduduk miskin kita 800 ribu jiwa. Kita peringkat ke 9 nasional sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak. Papua bahkan lebih baik dari kita dalam hal angka kemiskinan,” tandasnya.
Untuk itu, pendiri Unhan dan mantan staf khusus pada sekretariat militer presiden era Susilo Bambang Yudhoyono ini bertekad mengembangkan sektor maritim disamping pertanian sebagai jalan keluar. Kebijakan yang berbasis equality of opportunity (kesempatan yang sama) bagi seluruh warga dan kabupaten/kota menjadi roh utama program-program pemerintahan bila ia terpilih di Pilgub 2018 mendatang.(*)