JAKARTA — Ledakan keras mengguncang sebuah pusat perbelanjaan di Ibukota Sarawak (Kuching) negara bagian Malaysia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) jamin tidak ada warga negara Indonesia yang jadi korban dari ledakan tersebut.
Jaminan tak ada WNI yang korban di peristiwa tersebut , langsung dikatakan Muhammad Iqbal, selaku Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, kepada pemberita , Rabu (5/12/2018) lewat keterangan tertulis, dilansir detikNews dan diteruskan kontributor JNN di Asean Community Rabu siang tadi.
Dilaporkan , ledakan yang terjadi di Kuching, Malaysia. Diketahui setelah Kemlu ada kontak (koordinasi) dengan otoritas setempat.
“Setelah koordinasi dengan otoritas setempat, sejauh ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” tambah Muhammad Iqbal, lebih meyakinkan pemberita.
Negara bagian ini (SARAWAK) sebelumnya satu dengan SABAH dengan ibukota (Kita Kinabalu ) sementara SARAWAK dengan ibukota (Kuching) yang perbatasan dengan Kalimantan Barat (Pontianak) dengan pintu masuk (Darat) Intikon-Tebedu.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, sejauh ini ada tiga korban tewas akibat ledakan itu. Sementara itu, 24 orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan keras mengguncang sebuah pusat perbelanjaan di Kuching Sarawak.
Wan Abdul Mubin, Kepala Bomba (Dinas Pemadam Kebakaran) Wan Abdul Mubin, di Kuching, menambahkan penyebab ledakan itu masih dalam penyelidikan.
Meski pihaknya menyebut ledakan bukan bom. Tapi, peristiwa ini diakui salah satu tragedi terburuk di negeri bagian ini dalam bertahun-tahun. ” Tapi itu bukan bom,” katanya berulang-ulang.
Sementara kabar yang dari kantor berita resmi Malaysia – Bernama, menyebut , ” ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh tabung gas yang bocor.” (Bernama/AFP/JNN-NAS)