Dari Informasi yang dimiliki oleh Indonesia Police Watch Riau, pada pertengahan tahun 2016 hingga akhir tahun 2017 ini, Jajaran Polresta Pekanbaru senantiasa selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Hal ini diwujudkan sebagai bukti nyata bahwa Polresta Pekanbaru memang bertugas Melindungi, Mengayomi dan melayani Masyarakat. “PROMOTER yang selama ini digaung-gaungkan bapak Kapolri, ternyata berjalan dengan baik” tutur Larshen Yunus Peneliti Indonesia Police Watch Riau. Semenjak Polresta Pekanbaru dipimpin oleh seorang bunga tiga, Kinerja dari Aparat Kepolisian tersebut semakin membaik. Syukurlah, Kombes Pol. Susanto, S.IK.,SH.,M.Si sudah menunaikan tugasnya dengan baik. Lanjut Larshen, bahwa tak cuma habis disitu. Prestasi Polresta Pekanbaru, khususnya dalam bidang Binmas dan Sosial Kemasyarakatan telah berjalan dengan Maksimal. Tak ayal, Program itu dicetuskan oleh AKBP. Edy Sumardi Priadinata, S.IK semenjak beliau Menjabat sebagai Kapolres Kuansing dan Kapolres Kampar.
Beberapa kegiatan Polresta Pekanbaru yang digagas Kapolresta, Kombes Pol Susanto, S.IK., SH., M.Si, seperti Program Jum’at Barokah. Sebuah Program Polisi Peduli Masyarakat di Kota Pekanbaru sudah banyak diapresiasi oleh masyarakat.
Selain itu, dari Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata S.IK juga membantu warga diluar Pekanbaru seperti di Kota Malang, yakni dalam membantu warga Penderita Difabel.
Dalam Pernyataan Persnya, Ketua Komunitas Difabel Ganesha Indonesia (DGI), Eka Wulandari saat dihubungi awak media, Kamis sore (9/11/2017) melalui telepon selulernya mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian Polresta Pekanbaru yang membantu tak kenal jarak hingga ke daerah Kota Malang.
“Kami dari Komunitas Difabel ucapkan terima kasih kepada bapak Wakapolresta Pekanbaru yang telah membantu kaum Difabel,” ucap Eka.
Bagi Eka, AKBP Edy membantu tidak hanya alat bantu mobilitas. “Beliau juga selalu menjadi sponsorship pada saat komunitas Difabel Ganesha Indonesia mengadakan acara,” akui Eka.
Eka menilai, sosok AKBP Edy Sumardi sangat Dermawan.
“Beliau (AKBP Edy,-red) selalu berusaha membantu siapa saja yang membutuhkan uluran tangan tanpa memandang status ekonomi keluarga. Beliau sudah banyak membantu beberapa alat bantu mobilitas untuk Difabel di kabupaten Malang seperti kursi roda,” kata Eka lagi.
Kepada awak media, Eka menceritakan bahwa ada salah seorang anak yang menderita Hidrosipalus bernama Siti Mutmainah berusia 19 tahun yang butuh uluran tangan di Kecamatan Sumber Nanjing Wetan Dusun Sidomukti, Kabupaten Malang dengan nama orangtua Siari (bapak) dan Suwarni (ibu).
“Siti ini sejak lahir menderita Hidrosipalus. Siti merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara,” ujar Eka.
Masih penuturan Eka, orangtua Eka bapaknya itu bekerja sebagai tukang ojek.
“Bapaknya sedih dan ingin sekali membeli kursi roda. Ia (bapaknya,-red) menangis. Dan kami pun tersentuh, lalu melakukan survey ke rumah Siti. Lalu saya cerita sama Ndan Edy. Dan Alhamdulillah, Ndan Edy tergerak hatinya membantu Siti dengan membelikan kursi roda,” kata Eka.
Siti, sambung Eka, dulunya susah BAB. “Saya sarankan kepada orangtua Siti untuk konsumsi buah Apel dan Yakult. Dan saya pun membelikan buah Apel 2 Kilogram dan Yakult sebanyak 2 slop. Ayah Siti pun senang,” ungkap Eka.
Dengan adanya bantuan kursi roda dari Ndan Edy, kata Eka lagi, ayah Siti ucapkan terima kasih kepada Ndan Edy karena bersedia dengan ikhlas membantu Siti.
“Ayahnya Siti penasaran dan ingin bertemu dengan Ndan Edy untuk ucapkan langsung rasa terima kasihnya. Begitu juga saya, ingin bertemu langsung dengan Ndan Edy untuk ucapkan terima kasih, karena selama ini saya kenal Ndan Edy hanya melalui Whatsapp,” cetus Eka.
Pengakuan serupa juga disampaikan Larshen Yunus, Ketua IPW Riau, bahwa dalam perjalanan hidupnya, sosok AKBP Edy erat dengan kegiatan sosial. Beliau itu Polisi yang memiliki Hati seperti Ulama. “apa yang disampaikan buk Eka itu memang benar adanya” sambung Larshen.
“Semoga anak-anak Difabel bisa bertemu langsung dengan Ndan Edy. Saya dan kami semua berdoa, semoga Ndan Edy cepat naik pangkat dan menjadi suri tauladan bagi yang lainnya. Saya sebagai pengurus berharap kehadiran Ndan Edy hadir pada peresmian Kopi Difabel pada 15 November 2017 dan juga seminar motivasi, pelatihan bahasa isyarat , pelaksanaan hari Difabel Internasional,” harap Eka.
Eka pun juga mengapresiasi Polresta Pekanbaru yang selalu mewujudkan rasa Kepeduliannya kepada masyarakat yang tidak mengenal jarak jauh. Membantu bukan harus dilihat dari Jarak. “dekat atau jauh kita harus membantu” timpal Larshen Yunus.
“Untuk kaum Difabel di Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang ada 330 orang. Itu terdiri dari 7 desa,” jelas Eka.
Sementara itu, Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata S.IK kepada awak media menyebutkan bahwa memberikan bantuan kepada yang membutuhkan itu suatu bentuk yang positif.
“Kami selaku Aparat POLRI senantiasa Melayani, Melindungi dan Mengayomi masyarakat,” akhir Wakapolresta Pekanbaru.
Laporan : Tengku Muhammad Luthfi, SE