PALOPO — Terkait maraknya pemberitaan soal pengidap tumor ganas yang menimpa Nasril, salah seorang pelajar SMP di Dusun Liku Dengeng Desa Mario, Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu, Arifin Zainuddin Laila, Ketua II Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Palopo ikut mengecam sikap Pemerintah Kabupaten Luwu yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap bocah malang tersebut.
Nasril divonis mengidap penyakit tumor ganas sejak lama.
Orang tua Nasri mengaku sama sekali belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah setempat.
Padahal di tengah keterbatasan finansial keluarganya sangat membutuhkan bantuan dan support dari pemerintah agar proses pengobatan Nasril bisa berjalan dengan baik. Demikian kata Rina Sandau, ibunda Nasril sebagaimana ditulis berbagai media.
Dalam rilisnya, Arifin Zainuddin Laila yang merupakan pengurus cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menyayangkan sikap pemerintah tersebut.
“Saya sesalkan, tidak adanya perhatian khusus pada Nasril padahal telah kita ketahui bersama bahwa negara wajib menjamin masing-masing hak bagi setiap warga negaranya. Di sisi lain ini juga menyangkut soal kemanusiaan,” ucap Nasril, beberapa hari lalu.
Diketahui, akibat terjadinya infeksi tumor ganas tersebut, tubuh Nasril kini semakin kurus dan pembengkakan tumor kini menutupi sebagian wajah Nasril serta mempengaruhi kedua matanya, sehingga kedua matanya sudah tidak bisa melihat lagi.
Menurut penuturan Fuad Gusali, sepupu Nasril, bahwa salah satu mata Nasril kini tertutupi oleh pembengkakan tumor pada wajahnya.
“Nasril Yunus juga sudah berkali-kali dirujuk ke RS Wahidin Makassar, namun jarak tempuh antara rumah Nasril dengan RSUP Wahidin sangatlah jauh karena berada di ibukota provinsi yakni Makassar,” terang Fuad, Minggu 1 April 2018 pekan lalu.
Sebelumnya Dokter yang menangani penyakit Nasril ini sudah menganjurkan untuk Kemoterapi dan operasi, namun karena tidak adanya kepastian dari pihak rumah sakit, sehingga keluarga Nasril pasrah dengan kondisinya yang semakin memprihatinkan.
Fuad menambahkan, kelurga Nasril pun terkendala masalah biaya, sehingga menjadi alasan bagi keluarga Nasril untuk tidak melanjutkan pengobatan.(*)