Pihak Unanda Palopo Bantah Tuduhan Dukung Perilaku Dugaan Asusila Oknum Dosen atas Mahasiswinya

MEDU-ONLINE | PALOPO — Adanya kasus dugaan pemerkosaan yang viral di sosial media di kota idaman ini membuat pihak Rektorat Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo ikut angkat bicara.

Pasalnya, oknum dosen yang disebut-sebut “senior” berinisial Fa yang diduga melakukan tindakan asusila serta sang korban yakni Bunga (nama samaran), keduanya adalah bagian atau berasal dari kalangan Unanda sendiri.

Lewat Jumpa Pers pada Jumat malam (5/11) di salah satu cafe, Wakil Rektor III Unanda Ishak Runi didampingi Kabag Humas Unanda, Nunung Misran S.AN dan Kabag Kemahasiswaan, Munawir Mamang yang akrab disapa Abo, pihak Unanda mengklarifikasi kesalahan persepsi atas kasus ini.

“Proses hukum masih berjalan. Kami masih menunggu hasil dari pihak berkompeten atas masalah ini,” ujar Warek III Ishak Runi mewakili Rektor Unanda, Marsus Suti.

Pihak Unanda, kata dia, karena ini terkait institusi, maka akan mengacu pada hasil investigasi Polisi sebelum memutuskan sanksi bagi oknum dosen jika kelak terbukti bersalah. Ishak juga menambahkan akan memberi sanksi tegas jika ada oknum di lingkup kampus yang terlibat perbuatan asusila.

Sementara Kabag Humas Unanda, Nunung Misran S.AN menyebut, “Unanda berdiri tegak pada sandaran hukum, kami juga membantu korban dengan mengagendakan pertemuan dengan kedua belah pihak. Jadi tidak benar informasinya jika Unanda melindungi Pelaku asusila. Kami sangat mengecam itu. Tetapi kita juga harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ini terkait institusi bagaimana kami menjaga moralitas, attitude dosen dan mahasiswa. Kami tak main-main soal ini,” ujarnya.

Nunung mengaku dari pendekatan kekeluargaan yang dilakukan, kedua belah pihak bersama pihak Kampus telah bertemu dan berdiskusi mengenai kasus yang mencuat dua hari terakhir ini. “Alhamdulillah kita sudah memediasi keduanya, untuk mencarikan solusi terbaik, tetapi hasilnya tentu kami serahkan kembali ke pihak keluarga kedua belah pihak untuk memutuskan,” tandas Nunung.

Ia juga membantah rumor jika ada tekanan kepada pihak korban yang akan di DO dari Unanda jika kasus ini dilanjutkan di Polisi. “Itu sama sekali kabar bohong (hoaks), tidak pernah ada statement seperti itu yang dikeluarkan dari Pihak Kampus. Sikap kami tegas dan jelas, Unanda tidak mentolerir adanya tindakan Asusila baik itu suka sama suka bagi pasangan yang belum menikah apalagi tindakan asusila berdasarkan paksaan (sepihak) alias pemerkosaan, kami minta supaya ini diluruskan,” kuncinya.

Sebelumnya beredar kabar soal dugaan pemerkosaan yang membuat heboh publik di kota Palopo.

Bunga (nama samaran) mengaku sudah diperkosa oleh seniornya di salah satu kampus ternama yang ada di kota idaman ini.

Perempuan berusia 19 tahun asal Kabupaten Luwu itu melaporkan Fa ke Mapolres Palopo pada Minggu (31/10/2021) lalu.

Kepada awak media, Bunga mengaku telah dinodai secara tak terduga oleh Fa yang juga berasal dari Kabupaten Luwu.

Saat curhat ke beberapa wartawan, Rabu (3/11/2021) malam, Bunga yang kini duduk di bangku semester 3 mengaku awalnya tidak menaruh curiga ke FA yang tiba-tiba memintanya untuk datang menjemput di kos.

“Beberapa hari yang lalu, dia (Fa) tiba-tiba WA saya. Katanya mau ma print di kos. Saya bilang, silakan datang. Karena memang di kos juga banyak teman. Sempat dua kali ma print,” kata Bunga saat itu. Hingga kemudian peristiwa dugaan pencabulan itu terjadi di sebuah kamar hotel di kawasan Labombo. (*) 

Pos terkait