LUWU UTARA — Professor Kumazawa dari University Shizuoka Jepang dan Professor Benyamin dari Universitas Indonesia berkunjung ke penangkaran lebah, madu Trigona di Pettambua Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Rabu (12/9/2018)
Bersama dengan mahasiswanya, masing-masing dua orang professor ini melakukan penilitian terhadap lebah yang menghasilkan madu jenis trigona.
Ketua Forum Kelompok Usaha Perlebahan (Fokup) Luwu Utara, Paimin Ponijan mengatakan bahwa dirinya membangun usaha lebah madu ini karena melihat potensi alam yang ada di Luwu Utara terutama dalam hal perlebahan madu yang sangat potensial dikembangkan.
“Usaha ini dibangun sejak tahun 2015 dan alhamdulillah sekarang sudah dapat memproduksi sendiri dan bahkan hasil usaha tersebut sudah diakui lisensinya oleh Kementrian Hukum dan HAM,” ujar Paimin Ponijan.
Sementara itu, Professor Benyamin dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa saat ini propolis Trigona sudah kerja sama dengan Universitas dan mendapat lisensi sehingga dalam pengembangannya masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri.
“Yang datang saat ini, masing-masing ahli bidang madu dan propolis sehingga mereka datang mengambil sampel sumber tanaman, lebah dan madunya yang selanjutnya akan dikembangkan dengan tehnologi di Jepang. Dengan pola kerja sama ini akan menguntungkan kedua belah pihak dalam pengembangannya dan hasil riset ini akan dikembangkan lagi di daerah penghasil madu,” jelas Professor Benyamin yang juga jebolan Universitas Tokyo.
Professor Benyamin menambahkan bahwa dengan kunjungan riset ini, pemetaan daerah dengan ciri khas masing-masing penghasil madu akan mudah dikenali dan tidak semua daerah memiliki kesamaan dan propolis madu trigona ini memiliki kualitas yang terbaik.(Put/*)