Tokoh Tionghoa Makassar : Kemenangan NH-Aziz Harga Mati!

MAKASSAR — Dukungan bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) semakin kencang. Teranyar, giliran tokoh agama dan tokoh masyarakat Tionghoa Makassar, Rudi Ciputra, yang menyatakan dukungan untuk pasangan tegas, merakyat dan religius tersebut.

Rudi menegaskan tidak sebatas mendukung, tapi siap memenangkan NH-Aziz pada Pilgub Sulsel 2018. Di matanya, pasangan nasionalis-religius tersebut yang paling ideal dan layak memimpin Sulsel. Duet tokoh nasional itu juga merupakan jaminan terawatnya toleransi antar-umat beragama dan antar suku di Sulsel.

Bacaan Lainnya

“Kemenangan Pak Nurdin Halid itu harga mati. Kita semaksimal mungkin akan bantu upayakan,” kata Rudi, saat menerima kunjungan NH di rumahnya di Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sabtu, 17 Februari.

Rudi mengagumi NH karena komitmen pasangan Aziz Qahhar Mudzakkar itu dalam membangun Sulsel Baru. Untuk itu, ia siap berjuang memenangkan pasangan nomor urut satu tersebut. Keseriusan Rudi ditunjukkan dengan mengantar NH menyambangi rumah sejumlah warga Tionghoa di Kecamatan Bontoala dan Kecamatan Wajo.

Secara khusus, Rudi bahkan memberikan hadiah spesial berupa angpao berisi uang Rp1 cetakan 1964. Uang bergambar Presiden Soekarno itu menjadi doa dan harapan pihaknya agar NH terpilih menjadi orang nomor satu alias Gubernur Sulsel.

Tokoh masyarakat Tionghoa Makassar lainnya, Efendi, mengungkapkan kekagumannya terhadap prinsip toleransi dan sikap pluralis Ketua Dewan Koperasi Indonesia ini. Ia mengapresiasi kesempatan NH menyempatkan waktu bertandang ke kediamannya.

“Beliau menghargai dan menjunjung persatuan dalam perbedaan. Tanpa memandang agama atau suku, beliau menghargai kita semua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Efendi juga mengharapkan toleransi dan kerukunan antar golongan dapat makin terawat di Sulsel. Ia merasa optimistis hal tersebut dapat terwujud apabila NH terpilih menjadi gubernur antinya.

“Semoga tetap terjaga rasa saling menghargai dan nilai persatuan dalam perbedaan. Seperti NH-Aziz, nomor satu,” pungkasnya. (Rls/*)

Pos terkait