BELOPA — Jufri, sopir Bus malam asal Kota Palopo, Sulawesi Selatan, harus dirawat intensif di RSUD Batara Guru, Belopa. Dia menderita luka serius pada wajahnya setelah Bus malam yang dikemudikannya dilempari saat melintas di Cilalang, Kecamatan Kamanre, belum lama ini.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Luwu, AKP Faisal Syam, mengatakan aksi teror terhadap bus yang melintas dari arah Kota Palopo menuju Kota Makassar, bukan pertama kalinya terjadi, polisi terus menyelidiki kasus ini.
“Kondisi korban mulai membaik, sementara kasus ini masih dalam penyelidikan kami,” kata Faisal Syam, Jumat 26/01/2018.
Kerasnya lemparan batu ke arah bus, menyebabkan kaca sisi kanan pengemudi pecah, dan mengenai wajah sopir. Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Adapun bus yang dikemudikan Jufri, dibawa ke Makassar untuk penggantian kaca baru.
Kini, polisi terus melakukan patroli di Cilalang, saat Bus malam akan melintas menuju Kota Makassar. Warga diminta segera melapor pada polisi, jika melihat aksi pelemparan tersebut.
Kasim, warga Palopo, menuturkan aksi teror terhadap bus yang melintas pada malam hari, memang sering terjadi. Bukan hanya di wilayah Cilalang. Sopir-sopir bus yang pernah mengalami kasus seperti ini, sedikit kecewa pada polisi, karena pelakunya belum terungkap.
“Sudah beberapa kali saya mengalami langsung, dan sepertinya para sopir sudah jenuh melapor, karena belum ada yang terungkap apa motifnya,” kata Kasim.
Teror seperti ini kata Kasim, bukan hanya mengancam keselamatan pengemudi, tapi juga para penumpang bus. Bisa saja lemparan batu tersebut mengenai penumpang.
Irawan, warga Belopa, menduga aksi pelemparan bus ini kerap terjadi, akibat ulah sopir bus yang ugal-ugalan dan terlalu laju saat melintas di jalan Trans Sulawesi. Apalagi kata Irawan, di daerah Cilalang, sering terjadi kecelakaan lalulintas yang melibatkan bus.
“Tapi ini hanya dugaan, bisa jadi karena ulah sopir bus itu sendiri, karena kalau melintas menuju Makassar, terlalu laju, tapi siapapun pelakunya, kita berharap polisi bisa segera mengungkapnya,” kata Irawan.(*)