PALOPO — Palopo adalah kota dengan segudang kreativitas warganya yang kerap membentuk wadah bagi penyaluran hobi mereka. Salah satunya adalah komunitas unggas bernama Komunitas Merpati Hias Palopo atau KMHP.
Meski terbilang baru dan belum genap setahun, komunitas ini mulai mengembangbiakkan merpati hias dengan beberapa jenis.
Jenis merpati hias yang ada diantaranya Show King, Norwich Cropper, Indian Fantile, dan jenis Bokhara ada juga jenis Merpati Gondok, Jacobin Pigeon serta merpati kipas (Fantile).
Diantara jenis merpati hias ini yang paling mahal harganya adalah jenis Show King yang bila dibanderol, seharga motor 1 unit N-Max, atau berkisar Rp25 juta se pasang.
Ketua KMHP, Madi, saat ditemui bersama rekan-rekannya mengatakan, merpati hias ini didatangkan dari beberapa negara, seperti dari India, Cina dan Pakistan. Saat ini, pihaknya tengah mengembangbiakkan jenis merpati hias ini.
“Kita berupaya untuk mengembangbiakkan. Jenis merpati ini memang lebih banyak untuk kontes. Di Sulsel sendiri sudah ada beberapa even kontes merpati hias,” ujar Madi di Tribun Lapangan Pancasila Palopo, Sabtu sore, 15 September 2018.
Kata dia, harga merpati hias untuk jenis show king termasuk yang termahal, berkisar Rp25 juta-an. Jenis Indian Fantile di kisaran harga antara Rp1 juta hingga Rp10 juta, itupun tergantung kipasnya.
Sedangkan jenis lain, Norwich Cropper misalnya, biasanya dijual seharga Rp500 ribu hingga Rp1 juta-an. Sementara Bokhara, yang berasal dari Pakistan yang biasanya warna gelap, dan mata tertutup dengan bulu bagaikan bercadar, biasanya dibeli seharga Rp15 juta.
KMHP adalah salah satu dari sekian banyak komunitas pecinta unggas burung di kota Palopo, anggotanya sudah ada sekitar 31 orang. Mereka secara rutin memanfaatkan waktu senggang untuk kumpul-kumpul sambil memamerkan burungnya. (**)